Sabtu, 22 September 2012

Penetapan Kadar Lemak Metode Soxhlet



PENETAPAN LEMAK KASAR DAN KOMPONEN LIPID (PENETAPAN LEMAK DENGAN METODE SOXHLET)



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa (Anonim 2010).
Mengekstraksi lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari air agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak dan keaktifan pelarut tersebut menjadi berkurang. Pelarut ini seperti dietil eter, hexana, benzena, dan lain-lain.
Ada dua kelompok umum untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anyhidrous. Keuntungan dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal, dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak.
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.

Tujuan
Praktikum penerapan analisis lemak ini dilakukan untuk mengukur kadar lemak analisis metode soxhlet .



METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum penetapan lemak protein dilaksanakan hari Kamis tanggal 25 Maret 2010, jam 13.00 hingga 16.00 WIB. Pelaksanaan praktikum di Laboratorium Analisis Zat gizi makro, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah bulp, pipa volumetrik, labu lemak,gelas ukur, soxhlet, oven pemanas, timbangan elektronik, eksikator. Selanjutnya, bahan-bahan yang digunakan adalah pelarut lemak (dietil eter, hexana, benzene), biskuit.

Prosedur Kerja

Labu lemak disiapkan yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi soxhlet yang akan digunakan.

Labu lemak kemudian dikeringkan dalam oven selama 30 menit
dalam suhu 1050 C dan didinginkan dalam eksikator selama 15 menit setelah itu ditimbang.

Sampel ditimbang tepat 5 gram di dalam kertas saring yang sesuai ukurannya.

Pelarut lemak dimasukkan kedalam labu lemak secukupnya.

Kertas saring kemudian dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet.

Labu lemak dipanaskan dan dilakukan ekstraksi selama 3-4 jam

Setelah selesai, pelarut kemudian disuling kembali dan labu lemak diangkat dan dikeringkan dalam oven pada suhu 1050 C

Labu lemak didinginkan dalam eksikator selama 20-30 menit kemudian ditimbang.



TINJAUAN PUSTAKA
Penetapan Kadar Lemak
Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa (Anonim 2010).
Dalam analisis lemak, sulit untuk melakukan ekstraksi lemak secara murni. Hal itu disebabkan pada waktu ekstraksi lemak dengan pelarut lemak, seperti phospholipid, sterol, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, dan klorofil. Oleh karena itu, hasil analisis lemak ditetapkan sebagai lemak kasar. Terdapat dua metode dalam penentukan kadar lemak suatu sampel, yaitu metode ekstraksi kering (menggunakan soxhlet) dan metode ekstraksi basah. Selain itu, metode yang digunakan dalam analisis kadar lemak dapat menggunakan metode weibull. Prinsip kerja dari metode weubull adalah ekstraksi lemak dengan pelarut nonpolar setelah sampel dihidrolisis dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat (Harper dkk 1979).

Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out.

Bahan yang akan diekstraksi ialah jagung, dedak, tepung ikan, pelet. Penentuan kadar lemak dengan pelarut organik, selain lemak juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen yang lain . Karena itu hasil ekstraksinya disebut lemak kasar (Darmasih 1997).
Mekanisme Kerja
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60-80°C. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60-80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).
Dasar Pemilihan Metode, Keuntungan dan Kerugian Metode Soxhlet
Bahan terekstrak yang diperoleh dari kedua cara ekstraksi semakin tinggi dengan semakin polarnya pelarut. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa yang bisa terekstrak dalam gambir bersifat polar. Bahan terekstrak paling tinggi dalam hal ini diperoleh dengan menggunakan pelarut campuran etanol dan air pada perbandingan 1:1 (84,77 % (b/b) pada cara maserasi dan 87,69 % (b/b) pada cara Soxhlet).
Ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Whitaker 1915).

Biskuit ‘Monde Milk Marie’
Biskuit adalah produk makanan kecil yang renyah yang dibuat dengan cara dipanggang. Ciri-ciri dari biskuit diantaranya, renyah dan kering, bentuk umumnya kecil, tipis dan rata (Anonim 2010).
Biskuit merupakan produk makanan yang dibuat dari bahan dasar terigu yang dipanggang hingga kadar air kurang dari 5 persen. Biasanya resep produk ini diperkaya dengan lemak dan gula.Biskuit keras adalah jenis biscuit manis yang dibuat dari adonan keras, berbentuk pipih, bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur padat, dapat berkadar lemak tinggi maupun rendah (Anonim 2006).
Bahan dasar Biskuit Monde Milk Marie adalah tepung terigu dan susu bubuk. Dengan demikian, biskuit ini kaya akan kalsium dan vitamin D untuk membantu pembentukan tulang yang kuat. Selain itu, biskuit ini kaya akan kandungan gizi lainnya, diantaranya lemak, protein, karbohidrat, dan mineral (Nutrition Fact).



HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan penetapan kadar lemak pada berbagai jenis biskuit yang ada di pasaran dengan menggunakan metode soxhlet (metode ekstraksi kering). Jenis biskuit yang digunakan pada percobaan ini adalah monde milk marie.
Penetapan kadar lemak pada biskuit tersebut dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari biskuit dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan ynag larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan .
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).
Pada percobaan ini, biskuit yang telah dihaluskan sebanyak ± 5 gram dibungkus dengan kertas saring lalu dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet tersebut dihubungkan dengan kondensor dan labu lemak yang telah diisi dengan pelarut lemak. Penentuan kadar lemak pada biskuit tersebut dilakukan selama ± 3 jam. Hasil dari percobaan ini diperoleh persentasi kadar lemak sebesar 258 %.
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah kadar lemak dari masing-masing sampel yang didapatkan melalui rumus. Kadar lemak diperoleh melalui selisih berat labu lemak akhir dengan berat labu lemak awal, dibagi dengan berat sampel, kemudian dikalikan 100%. Hasil perhitungan masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Penetapan kadar lemak pada biskuit
Kelompok Sampel Labu Berat sampel Berat labu + lemak (g) Kadar lemak
Berat (g) Kode
1 Nissin crackers 39,5971 60 5,0065 37,7083 -37,73%
2 Square stuff 59,2169 C9 5,0466 40,4979 -370%
3 Roma sari gandum 51,8791 2 5,0604 60,4963 170%
4 Oops butter crackers 57,8971 1 5,0028 58,3586 9,22%
5 Monde milk marie 39,3917 3 5,0389 52,3516 257,2%
6 Biskuat susu 36,6286 15 5,0880 40,4476 75,06%
Berdasarkan tabel diatas biskuit Nissin Crackers memiliki kadar lemak sebesar -37,73%. Kemudian biskuit Square Stuff memiliki kadar lemak sebesar. Selanjutnya biskuit Roma Sari Gandum memiliki kadar lemak sebesar 170%. Biskuit Oops Butter Crackers memiliki kadar lemak sebesar 9,22%. Biskuit Monde Milkmarie memiliki kadar lemak sebesar 257,2%. Selanjutnya biskuit Biskuat Susu Memiliki kadar lemak sebesar 75,06%. %. Urutan biskuit dengan kadar lemak tertinggi hingga biskuit dengan kadar lemak terendah dapat dilihat melalui tabel di bawah ini
Tabel 2 Pengurutan contoh biskuit dengan kadar lemak tertinggi hingga kadar lemak terendah
No. Kelompok Sampel biskuit Kadar lemak
1 2 Square stuff -370%
2 1 Nissin crackers -37,73%
3 4 Oops butter crackers 9,22%
4 6 Biskuat susu 75,06%
5 3 Roma sari gandum 170%
6 5 Monde milk marie 257,2
Berdasarkan hasil yang telah dihitung kadar lemaknya, maka dapat diketahui biskuit Monde Milk Marie adalah biskuit yang memiliki kadar lemak yang tertinggi. Biskuit dengan kadar lemak terendah adalah biskuit Square Stuff.
Selanjutnya biscuit yang telah diuji kadar lemaknya dibandingkan dengan nutrition fact yang terdapat pada bungkus biscuit tersebut. Berdasarkan tabel nutrition fact yang terdapat pada kemasan Biskuit Monde Milk Marie disebutkan bahwa persentase kadar lemak total setiap satu porsi makan (5 gram) adalah 5%. Dengan demikian, kadar lemak pada biskuit yang diperoleh dari percobaan ini tidak sesuai dengan literatur karena persentase kadar lemak biskuit hasil percobaan tersebut jauh lebih tinggi dari persentase kadar lemak pada literatur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, tipe pelarut (Lucas dkk 1949). Berdasarkan literatur tersebut, kesalahan pada percobaan ini dapat disebabkan karena ketidaktepatan faktor-faktor tersebut, misalnya pada percobaan ini ekstraksi baru mulai setelah proses ekstraksi berjalan selama ± 2 jam. Kesalahan tersebut termasuk kesalahan waktu ekstraksi. Selain itu, kuantitas pelarut yang digunakan tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi jumlah kadar lemak yang terekstraksi.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Menentukan persen kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih berat labu lemak akhir dengan berat labu lemak awal, dibagi dengan berat sampel, kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan tabel nutrition fact yang terdapat pada kemasan Biskuit Monde Milk Marie disebutkan bahwa persentase kadar lemak total setiap satu porsi makan (5 gram) adalah 5%. Dengan demikian, kadar lemak pada biskuit yang diperoleh dari percobaan ini tidak sesuai dengan literatur karena persentase kadar lemak biskuit hasil percobaan tersebut jauh lebih tinggi dari persentase kadar lemak pada literatur.

Saran
Setelah melakukan praktikum penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet, praktikan diharapkan mampu menentukan kadar lemak suatu bahan makanan secara kasar. Dalam menentukan penetapan kadar lemak ini, sebaiknya praktikan lebih cermat dalam melakukan langkah-langkah percobaan seperti penimbangan labu lemak awal dan labu lemak akhir agar tidak terjadi kesalahan yang akan berpengaruh pada perhitungan kadar lemak sampel.
LAMPIRAN

Gambar 1 Soxhlet

Tabel 1 Penetapan kadar lemak pada biskuit

Kelompok Sampel Labu Berat sampel Berat labu + lemak (g) Kadar lemak
Berat (g) Kode
1 Nissin crackers 39,5971 60 5,0065 37,7083 -37,73%
2 Square stuff 59,2169 C9 5,0466 40,4979 -370%
3 Roma sari gandum 51,8791 2 5,0604 60,4963 170%
4 Oops butter crackers 57,8971 1 5,0028 58,3586 9,22%
5 Monde milk marie 39,3917 3 5,0389 52,3516 257,2%
6 Biskuat susu 36,6286 15 5,0880 40,4476 75,06%

Tabel 2 Pengurutan contoh biskuit dengan kadar lemak tertinggi hingga kadar lemak terendah

No. Kelompok Sampel biskuit Kadar lemak
1 2 Square stuff -370%
2 1 Nissin crackers -37,73%
3 4 Oops butter crackers 9,22%
4 6 Biskuat susu 75,06%
5 3 Roma sari gandum 170%
6 5 Monde milk marie 257,2%

Contoh perhitungan
% Kadar lemak = (berat labu akhir –berat labu awal )/(berat sampel) × 100%
% Kadar protein kelompok 1 = (37,7083 -39,5971 )/5,0065 × 100% = -37,73%
% Kadar protein kelompok 2 = (40,4979 -59,2169 )/5,0466 × 100% = -370%
% Kadar protein kelompok 3 = (60,4963 -51,8791 )/5,0604 × 100% = 170%
% Kadar protein kelompok 4 = (58,3586-57,8971 )/5,0028 × 100% = 9,22%
% Kadar protein kelompok 5 = (52,3516-39,3971 )/5,0389 × 100% = 257,2%
% Kadar protein kelompok 6 = (40,4476-36,6286 )/5,0880 × 100% = 75,06%

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Mengenal Jenis Biskuit. www.ebookpangan.com [28 Maret 2010].
Anonim. 2010. Biskuit. www.wikipedia.org [28 Maret 2010].
Anonim. 2010. Lemak. www.wikipedia.org [28 Maret 2010].
Darmasih. 1997. Prinsip Soxhlet. peternakan.litbang.deptan.go.id/user/ptek97-24.pdf. [28   Maret 2010]
Harper, V. W Rodwell, P. A Mayes. 1979. Biokimia. Jakarta: Penerbit EGC.
Lucas, Howard J, David Pressman. 1949. Principles and Practice In Organic Chemistry. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Whitaker, M.C. 1915. The Journal of Industrial and Engineering Chemistry. Easton: Eschenbach Printing Company.
http://resepcarapembuatanpengolahanhasilkue.blogspot.com/2010/11/penetapan-lemak-kasar-dan-komponen.html

Rabu, 19 September 2012

Obat Jerawat ampuh


Jerawat biasanya muncul pada usia remaja, tentunya wajah yang tidak mulus karena dipenuhi dengan jerawat yang membandel bikin jengkel. Nah untuk itulah kami sengaja menyusun artikel dengan judul Obat Jerawat Ampuh buat kamu semua yang pengin terbebas dari masalah jerawat.

Memang sangat banyak Obat Jerawat tapi tidak ada salahnya mencoba beberapa tips mengatasi jerawat secara alami tanpa mengunakan obat modern. Penasaran bukan Obat Jerawat Alami Ampuh yang mampu mengatasi atau mengurangi masalah jerawat kamu berikut info selengakpnya tentang penanganan dan pengobatan alami untuk masalah jerawat

Obat Jerawat Ampuh dengan jeruk nipis.
Caranya jeruk nipis dioleskan pada wajah pada malam hari sebelum anda tidur. Esoknya bangun tidur baru dibersihkan dengan air hangat

Obat Jerawat Ampuh dengan buah tomat.
Buah tomat dioleskan pada wajah pada malam hari sebelum anda tidur. Esoknya bangun tidur baru dibersihkan dengan air hangat.
 
Obat Jerawat Ampuh dengan Lidah Buaya
Gel pada lidah buaya mengandung bahan antibakteri. Caranya Anda bisa langsung menempelkannya pada jerawat agar terhindar dari infeksi yang semakain parah. Dalam lidah buaya juga mengandung zat pelekat yang bisa mengencangkan pori-pori. Usapkan cairan lidah buaya pada kulit wajah dan diamkan selama 20 menit kemudian bilas.

Obat Jerawat Ampuh Temulawak
juga bisa menggunakan temulawak yang digunakan sebagai masker, mahkota dewa, kentang yang diiris tipis, tempelkan pada wajah dan pucuk daun jambu batu.

Obat Jerawat Ampuh dengan daun sirih
 merupakan daun yg memiliki banyak khasiat. Tidak hanya sebagai obat bau badan tradisional, daun ini bisa juga dijadikan sebagai obat jerawat alami. Untuk caranya, seduh 10 lembar daun sirih, saring dan gunakan air daun sirih tadi untuk cuci muka tiga kali sehari.

Obat Jerawat Ampuh dengan belimbing wuluh.
Untuk caranya, haluskan belimbing wuluh dengan dicampur garam sedikit saja dan usapkan pada wajah dua atau tiga kali sehari. Belimbing bermanfaat sebagai astrigen untuk memperkecil pori-pori wajah dan juga sebagai anti radang.

Obat  Jerawat Ampuh dengan uap daun teh.
Daun teh diseduh dengan air mendidih, dan dekatkan wajah hingga terkena uap daun the tersebut beberapa lama.

Obat  jerawat Ampuhdengan buah mengkudu.
Buah mengkudu dihaluskan dan dibuat untuk masker wajah yang berjerawat.

Belimbing Wuluh


BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L)
Seperti kita ketahui belimbing wuluh memiliki kandungan yang banyak menyimpan manfaat untuk kesehatan, dan selain itu belimbing wuluh sendiri memiliki khasiat yang sangat berguna bagi kesehatan. Di antara khasiat belimbing wuluh yaitu sebagai Antipiretik; Ekspektoran. Dan bagian tanaman yang digunakan sebagai obat yaitu: Bagian Bunga, buah, dan daunnya.

Dan berikut yang akan saya informasikan pada anda yaitu Cara pengobatan Batuk; Sakit tenggorokan; Sariawan dengan Belimbing Wuluh, yaitu:

Siapkan: Bunga belimbing Wuluh segar 1 genggam; Buah adas manis secukupnya; Air 1/4 cangkir;
Gula batu secukupnya. Caranya yaitu dipipis, dan diminum sehari 2 kali; yaitu pagi dan sore; tiap kali diminum 1 sampai 2 sendok makan.

Dan selanjutnya dapat juga anda lakukan bagi anda yang menderita Kencing Manis, yaitu dengan Cara pengobatan Kencing Manis dengan Belimbing Wuluh, yaitu:

Siapkan: Daun Belimbing Wuluh segar 20gram; ditambah Air secukupnya, dengan caranya yaitu: Dipipis, diminum 2kali sehari; setiap pagi dan sore; tiap kali minum 1/4 cangkir.

Jeruk Nipis


Jeruk Nipis
Jeruk nipis (citrusaurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.
Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam.
Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
1. Syarat Tumbuh
a. Iklim ·
Ketinggian tempat : 200 m - 1.300 m di atas permukaan laut ·
Curah hujan tahunan : 1.000 mm - 1.500 mm/tahun ·
Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 12 bulan ·
Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 0 bulan - 6 bulan ·
Suhu udara : 200 C - 300 C ·
Kelembapan : sedang - tinggi ·
Penyinaran : sedang
b. Tanah ·
Jenis : latosol, aluvial, andosol. ·
Tekstur : lempung berpasir lempung dan lempung liat ·
Drainase : baik ·
Kedalaman air tanah : 40 cm - 170 cm dari permukaan tanah ·
Kedalaman perakaran : di bawah 40 cm dari permukaan tanah ·
Kemasaman (pH) : 4 - 9 ·
Kesuburan : sedang - tinggi

2. Pedoman Bertanam
a. Pegolahan Tanah ·
Buatkan lubang tanam berukuran50 cm x 50 cm x 40 cm. ·
Tanah bagian atas dipisahkan dari tanah di bawahnya, kemudian diberi pupuk kandang. · Tanah bagian bawah dimasukkan kembali, kemudian disusul tanah bagian atas.
b. Persiapan Bibit ·
Jeruk nipis dapat diperbanyak secara cangkok dan okulasi.
c. Penanaman ·
Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. ·
Jarak tanam 6 m x 6 m
Nama Lokal :
Lime (Inggris), Lima (Spanyol), Limah (Arab); Jeruk Nipis (Indonesia), Jeruk pecel (Jawa); Limau asam (Sunda);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah;
Pemanfaatan :
1. Amandel
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
    diparut dan 2 sendok makan madu;
    Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil aimya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan
    madu dengan ditambah 1/2 gelas air, diaduk sampai merata, dan
    disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 hari sekali secara teratur.
2. Malaria
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan kecap, garam
    secukupnya;
    Cara membuat :jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum tiap pagi menjelang sarapan.
3. Ambeien
    Bahan: 2 - 4 potong akar jeruk nipis;
    Cara membuat: direbus dengan 1 1/2 liter air sampai mendidih
    hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring;
    Cara menggunakan : diminum setiap sore weara teratur.
4. Sesak Nafas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur ayam
    kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 potong gula batu,
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang
    merah diparut kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan
    diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk sampai merata,
    kemudian disaring;
    Cara menggunakan: diminum setelah makan pagi secara teratur.
5. Influenza
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kayu putih, kapur
    sirih secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis dipanggang sejenak dan diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahannya dan diaduk
    sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari secara teratur.
6. Batuk
    a. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 sendok kecap, garam
       secukupnya;
       Cara membuat: jeruk nipis diperis untuk diambil airnya,
       Cara menggunakan: diminum secara teratur 1 kali sehari selama
       sakit
    b. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/4 sendok tepung biji buah pala, 1
       sendok minyak kayu putih;
       Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
       dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
       Cara menggunakan: dipakai sebagai bedak dan dioleskan pada
       dada dan punggung.
7. Sakit panas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kelapa, 1 sendok
    minyak kayu putih, 2-4 siung bawang merah yang dihaluskan;
    Cara membuat:  jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya sampai merata,
    Cara menggunakan: dipakai sebagai kompres dan obat gosok untuk
    dada dan punggung.
8. Sembelit
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 - 4 siung bawang merah, 1 sendok
    minyak kayu putih, buah asam secukupnya, 2 sendok air masak;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dicampur dengan bahan lainnya dan dihaluskan bersama-sama;
    Cara menggunakan: dioleskan di seluruh tubuh, terutama di seputar
    perut.
9. Telambat datang bulan
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari, kapur
    sirih dan garam secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan
    tersebut dicampur merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
10. Perut mules pada waktu haid datang bulan
     Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3
     mata buah asam yang sudah masak, 1 potong gula kelapa;
     Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, jahe
     diparut, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diberi 3/4
     gelas air masak dan disaring;
     Cara menggunakan: diminum pada hari pertama haid.
11. Disentri
     Bahan: 2 potong akar jeruk nipis;
     Cara membuat: direbus dengan 2 1/2 gelas air sampai mendidih,
     kemudian disaring;
     Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kiniia yang bemianfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram, - kalsium 40 miligram, - fosfor 22 miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04 miligram, - zat besi 0,6 miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan - air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys